ADVERTISEMENT
Kliksaja Sulteng
No Result
View All Result
  • Home
  • Klik News Sulteng
    • Politik
    • Ekonomi
    • Sosial Budaya
    • Hukum-Kriminal
    • Nasional
    • Regional
  • Opini
  • Klik Sulteng TV
  • Klik-Talk
  • Special Klik
Kliksaja.co
  • Home
  • Klik News Sulteng
    • Politik
    • Ekonomi
    • Sosial Budaya
    • Hukum-Kriminal
    • Nasional
    • Regional
  • Opini
  • Klik Sulteng TV
  • Klik-Talk
  • Special Klik
No Result
View All Result
Kliksaja Sulteng
No Result
View All Result
Home Nasional

Sri Mulyani Pastikan Pengadaan Vaksin Dilakukan Secara Aman dan Efektif

Wa Ode Mardhiyyah by Wa Ode Mardhiyyah
Oktober 28, 2020
2 min read
0
Presiden Jokowi: Kasus Aktif COVID-19 di Indonesia Lebih Rendah dari Kasus Aktif di Dunia

Pemerintah memastikan pengadaan dan pelaksanaan vaksin COVID-19 akan dilakukan secara aman dan efektif.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Selasa (27/10/2020).

Baca Juga

Jemaah Gagal Berangkat, Bukhori Dorong Pembentukan Regulasi Haji Furoda yang Jelas

Tindak Tegas Biro Travel Haji yang Tak Sesuai Prosedur

Membedah Simulasi 4 Pasangan Capres-Cawapres Pilpres 2024

Hal tersebut z menurut Sri Mulyani juga sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas pada Senin (26/10/2020).

“Kalau aman itu vaksin harus sudah ikuti tahap uji klinis yang benar. Ini penting untuk memberi keyakinan ke masyarakat,” katanya.

Sri Mulyani mengatakan pengadaan vaksin secara aman berarti semua aspek yang bersifat ilmiah akan tetap dipenuhi sesuai standar yang sudah dilakukan atau diadopsi secara internasional.

ADVERTISEMENT

Oleh sebab itu, pengadaan vaksin dan vaksinasi sangat tergantung pada progres uji klinis dan standar keamanan yang sudah ditetapkan secara internasional oleh WHO maupun Indonesia and Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

“Jadi Indonesia tidak menggunakan standar berbeda. Kita menggunakan standar sama internasional,” tegasnya.

Menurutnya, penggunaan standar internasional diterapkan dalam rangka memberi keyakinan bahwa pemerintah tidak mempercepat atau melakukan sendiri terkait mekanisme dan standar pengadaan vaksin.

“Jadi kehati-hatian dengan standar WHO dan ITAGI adalah agar Indonesia bisa tetap menjalankan proses vaksinasi termasuk pembelian vaksin yang sekarang berbagai brand sudah muncul,” jelasnya.

Di sisi lain, sembari menunggu tersedianya vaksin yang membutuhkan waktu cukup lama karena harus memenuhi kebutuhan 267 juta penduduk Indonesia maka pemerintah telah menyusun rencana secara detil.

“Kita juga sudah lakukan berbagai simulasi di beberapa tempat. Kementerian Kesehatan menyebutkan ada tiga yaitu Bogor, Bali, dan Ambon,” katanya.

Ia mengatakan simulasi tersebut bertujuan agar pemerintah dapat melihat implementasi dari vaksinasi yang akan dilakukan ketika vaksin telah tersedia.

“Karena vaksin harus dijaga dalam suhu yang sesuai treatment yaitu di bawah nol derajat celcius,” katanya.

Ia melanjutkan, saat ini Kemenkes sedang melakukan evaluasi terhadap kapasitas fasilitas kesehatan yaitu menyediakan cold storage atau tempat pendingin sehingga vaksin tidak rusak sesuai dengan standar WHO.

“Menurut Kemenkes 90 persen dari fasilitas kesehatan sudah penuhi standar WHO dari sisi cold storage. Itu berarti masih harus ditambah agar kita bisa cakup seluruh perangkat vaksinasi yang aman,” katanya. (*)

Tags: AmanCOVID-19ITAGImenkeupandemiVaksinWHO
ShareTweetSend

Related Posts

Ekonomi

Menkeu: THR dan Gaji ke-13 Lengkapi Strategi Stimulasi Ekonomi Nasional

April 18, 2022
Headline

Airlangga: Situasi Pandemi di Tanah Air Konsisten Membaik, Pemerintah Tetap Waspada

April 12, 2022
Headline

Situasi Pandemi Terkendali, Pemerintah Relaksasi Kebijakan Bagi PPLN

April 5, 2022
Headline

Arahan Presiden Jokowi kepada Para Gubernur se-Indonesia

Maret 14, 2022
Headline

Berlaku Mulai 3 Maret, Penumpang Wajib Isi e-HAC Sebelum Keberangkatan

Maret 4, 2022
Headline

Akselerasi Vaksinasi, Pemerintah Tetapkan Capaian Dosis Kedua Jadi Indikator Level PPKM

Maret 1, 2022
Leave Comment

Terbaru

Kecelakaan Maut Odong-odong Harus Jadi Bahan Evaluasi

Juli 29, 2022

Puan Maharani Ajak Masyarakat Dukung Tim Indonesia di Asean Para Games XI

Juli 27, 2022

Kemendag Targetkan Digitalisasi Sejuta Pedagang UMKM dan Seribu Pasar Rakyat

Juli 26, 2022

KLIK MAGAZINE

Populer

  • Kasus Pasien Positif COVID-19 di Sulbar Bertambah 46 orang, Terbanyak dari Mamasa

    Kasus Pasien Positif COVID-19 di Sulbar Bertambah 46 orang, Terbanyak dari Mamasa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nelayan Kodingareng Sayangkan Aksi Unjuk Rasa Walhi dan KIARA Berujung Anarkis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KLIKTV: Suku Suku yang bermukim dan mendiami sulawesi tengah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beredar Surat Lurah Kodingareng, Sebut WALHI Bikin Resah Nelayan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengamat : Pulau Kodingareng Berpotensi Jadi Objek Wisata Religi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Kliksaja Sulteng

Kliksajasulteng.co, media online Sulawesi Tengah inspiratif dan aspiratif. Bagian dari Kliksaja.co network.

KONTAK»

Pos-pos Terbaru

  • Kecelakaan Maut Odong-odong Harus Jadi Bahan Evaluasi
  • Puan Maharani Ajak Masyarakat Dukung Tim Indonesia di Asean Para Games XI
  • Kemendag Targetkan Digitalisasi Sejuta Pedagang UMKM dan Seribu Pasar Rakyat

Kategori

  • Berita
  • Demokrasi
  • Ekonomi
  • Ekonomi
  • Headline
  • Hukum-Kriminal
  • Internasional
  • Kabar Terkini
  • Kesehatan
  • Klik News Sulteng
  • Klik Sulteng TV
  • Klik-Talk
  • Komoditi
  • Nasional
  • olahraga
  • Opini
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Regional
  • Sosial Budaya
  • Special Klik

© 2020 Kliksaja Sulteng - Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

No Result
View All Result
  • Home
  • Klik News Sulteng
    • Politik
    • Ekonomi
    • Sosial Budaya
    • Hukum-Kriminal
    • Nasional
    • Regional
  • Opini
  • Klik Sulteng TV
  • Klik-Talk
  • Special Klik

© 2020 Kliksaja Sulteng - Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

Close Ads X